SABTANEWS COM - PEKANBARU - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Politik Riau (FMPPR) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru pada Kamis (18/09/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk desakan agar Kejari segera mengusut tuntas dugaan kasus korupsi yang menyeret nama politisi Riau, Ida Yulita Susanti. Dalam orasinya, massa menilai penanganan kasus tersebut berjalan lamban sehingga menimbulkan kecurigaan publik. “Kami hadir di sini karena sudah terlalu lama kasus ini menggantung. Kejari harus membuktikan independensinya dan menuntaskan perkara Ida Yulita Susanti,” tegas salah satu orator aksi. Massa aksi juga membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan agar aparat penegak hukum lebih transparan serta tidak tebang pilih dalam menangani perkara besar yang menyangkut kepentingan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Pekanbaru, Effendy Zarkasyi, SH, MH, menegaskan b...
SABTANEWS COM - PEKANBARU - Dalam rangka mendukung upaya nasional pengendalian penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIB Rumbai mengikuti, Kamis (18/9/2025).Kegiatan ini diikuti oleh Dokter Lapas dr. Friska Sitinjak dan staf Klinik Lapas Narkotika Rumbai, Bagus Priananda.
Penularan HIV melalui hubungan heteroseksual merupakan transmisi yang paling umum terjadi. Pada tahun 2020, Technical Review Panel Global Fund (GF TRP) memberikan rekomendasi k~pada Indonesia untuk lebih melibatkan sektor swasta secara intensif, seperti yang telah berhasil dilakukan dalam program penanggulangan tuberkulosis (TBC).
Berdasarkan analisis situasi tersebut, Kementerian Kesehatan memulai pengembangan konsep jejaring layanan HIV di Fasilitas Kesehatan Publik, Swasta, atau disebut juga Public-Private-Community Partnership (PPCP).
PPCP merupakan pendekatan komprehensif dan sistematis untuk melibatkan semua penyedia layanan kesehatan, baik milik pemerintah, swasta, maupun komunitas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV di Kabupaten/Kota. Selain itu, program ini juga bertujuan menurunkan risiko penularan serta mencegah komplikasi berat akibat penyakit tersebut di lingkungan pemasyarakatan.
Pada kesempatan ini, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai, Reinhards Indra Pitoy, menyampaikan komitmennya dalam pencegahan penyakit menular ini. “Dengan ikutnya Tenaga Medis Lapas Narkotika Rumbai pada workshop ini, saya harap ini sebagai langkah dalam mencegah penyebaran HIV dan penyakit menular lainnya di dalam lapas. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata bagi kesehatan warga binaan ,” ujarnya. (Red)
Komentar
Posting Komentar