Bibit siklon tersebut turut diperkuat oleh aktifnya gelombang atmosfer dan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar pusat sirkulasinya. Sementara itu, kondisi IOD negatif yang masih berlangsung hingga Desember 2025, suhu muka laut hangat di kisaran 29–30°C, serta kelembapan udara yang tinggi di berbagai lapisan atmosfer turut menambah pasokan uap air di wilayah Sumatera Utara. Kondisi ini mendorong peningkatan pembentukan awan hujan, terutama di wilayah pantai barat.
BMKG memprediksi hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di sejumlah daerah, meliputi: Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Langkat, Kota Medan, Kota Binjai, Deli Serdang, Karo, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Pematangsiantar, dan Labuhanbatu Selatan.
Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa saat ini Sumatera Utara sedang memasuki puncak musim hujan, sehingga potensi cuaca ekstrem meningkat dan perlu diwaspadai.
“BMKG juga menyarankan warga untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari sumber resmi. Para kepala daerah diminta berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri setempat untuk memperkuat kesiapsiagaan,” katanya dalam keterangan Press Release, senin (08/12/2025) Siang.
BBMKG Wilayah I Medan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas hujan diperkirakan meningkat dalam sepekan ke depan. Masyarakat diminta mengambil langkah-langkah antisipatif agar aktivitas tetap dapat berjalan dengan aman.
“Informasi resmi cuaca dapat diakses melalui kanal media sosial @infobmkgsumut, layanan call center 0821-6804-3653, atau email bbmkg1@bmkg.go.id,” tutupnya. (F08)

Komentar
Posting Komentar