PEKANBARU, SABTANEWS.COM – Peraturan Wali Kota (Perwako) Pekanbaru Nomor 48 Tahun 2025 tentang mekanisme pemilihan Ketua RT dan RW menuai kritik tajam. Sejumlah pasal dalam regulasi tersebut dinilai problematik dan berpotensi menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Sorotan utama tertuju pada Pasal 3, yang mengatur tahapan pemilihan Ketua RT dan RW secara berlapis, mulai dari pra-pemilihan, uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), pemilihan, pengesahan, hingga pengukuhan. Skema ini dinilai terlalu birokratis untuk jabatan sosial kemasyarakatan di tingkat paling bawah. Selain itu, Pasal 4 dan Pasal 5 juga mendapat perhatian serius karena memberikan kewenangan besar kepada lurah dan camat dalam proses pengesahan serta pengukuhan Ketua dan Pengurus RT/RW. Ketentuan tersebut dinilai berpotensi menimbulkan multitafsir serta membuka ruang intervensi administratif yang berlebihan dalam proses yang seharusnya bersifat partisipatif dan berbasis musyawarah warga. Kritik paling ta...
BOYOLALI, SABTANEWS.COM — Gorong-gorong merupakan salah satu sarana pendukung saluran irigasi yang memiliki peran vital dalam menjaga kelancaran aliran air, khususnya bagi lahan pertanian masyarakat. Menyadari pentingnya hal tersebut, Babinsa Koramil 19/Juwangi Kodim 0724/Boyolali, Koptu Ahmad Muzaini, menunjukkan kepeduliannya dengan turun langsung melaksanakan kerja bakti bersama warga Desa Cerme, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, (18/12/2025).
Kegiatan gotong royong ini difokuskan pada perbaikan gorong-gorong yang sudah lama mengalami kerusakan dan tertutup lumpur serta sampah. Kondisi tersebut kerap menimbulkan genangan air, terutama saat musim hujan, yang berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan serta menghambat aliran air.
Selain berfungsi sebagai saluran pembuangan, gorong-gorong tersebut juga menjadi penghubung utama saluran irigasi menuju sawah milik warga Desa Cerme. Dengan diperbaikinya gorong-gorong ini, diharapkan aliran air kembali lancar sehingga dapat menunjang produktivitas pertanian masyarakat.
Koptu Ahmad Muzaini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Babinsa terhadap lingkungan dan kesejahteraan warga binaannya. “Kebersamaan dan kerja sama antara TNI dan masyarakat adalah kunci dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di wilayah. Dengan gotong royong, pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut mencerminkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Seluruh warga masyarakat harus terus menjaga budaya gotong royong serta bersama-sama membangun dan menjaga kelestarian desa. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah daerah, sehingga dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan terus terpelihara demi terciptanya desa yang bersih, sehat, dan sejahtera.
(Agus Kemplu)
Komentar
Posting Komentar