SIAK, SABTANEWS.COM - Seratus hari masa kepemimpinan Bupati Siak Afni dan Wakil Bupati Syamsurizal menjadi periode krusial yang sering dijadikan tolak ukur awal kinerja serta komitmen dalam menerapkan visi, misi, dan program kerja. Sejak dilantik pada 4 Juni 2025, pasangan tersebut dihadapkan pada kondisi fiskal yang sempit ditambah dengan hutang tunda bayar 2024.
Afni mengungkapkan, pada awal kepemimpinannya terpaksa dilakukan efisiensi besar-besaran dengan memangkas belanja dan kegiatan yang dinilai kurang berdampak langsung kepada masyarakat.
Menurut dia, kondisi ini menyebabkan ruang gerak pembangunan menjadi terbatas, sehingga sejumlah program terpaksa ditunda, bahkan sebagian janji visi-misi belum dapat direalisasikan.
“Kalau ditanya apa capaian kerja 100 hari, mohon maaf, rasanya belum banyak melakukan apa-apa. InsyaAllah kami akan terus bekerja maksimal untuk rakyat Negeri Istana,” ujar Afni, Minggu (14/9/2025).
Meski demikian, beberapa langkah tetap dijalankan di tengah keterbatasan diantaranya, perbaikan jalan rusak di sejumlah titik yang mulai terealisasi, meski belum merata.
“Banyak tantangan untuk memenuhi permintaan masyarakat, salah satunya kami telah mewujudkan peningkatan akses jalan desa, yakni ruas Sawit Permai–Teluk Merbau, Kecamatan Dayun. Kiranya bermanfaat bagi masyarakat,” jelas dia.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Siak berhasil menurunkan harga elpiji 3 kilogram yang sempat memberatkan warga.
Program dua setel seragam baru gratis bagi ribuan pelajar tingkat TK, SD, dan SMP juga mendapat apresiasi masyarakat.
“Meski ruang fiskal terbatas dan ditambah hutang tunda bayar, kami ingin janji kami ada yang bisa dirasakan masyarakat,” tambah Afni.
Pada sektor strategis, Afni mulai mewujudkan 17 program kerja, diawali dengan penyelesaian konflik agraria yang dinilainya perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Ia menegaskan prinsipnya bahwa hutan untuk rakyat dan tanah untuk anak cucu.
Afni juga menaruh perhatian pada hak-hak petani serta penataan aset pemerintah daerah, termasuk kendaraan, rumah dinas, dan tanah. Hal ini dilakukan agar dapat dikelola secara baik melalui aturan yang jelas, sehingga memberi manfaat berupa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita harus tata aset ini dengan baik, aset harus memberi manfaat bagi daerah dan masyarakat, bukan menjadi beban,” tegas dia.
Sebagai bupati perempuan pertama di Kabupaten Siak, Afni berharap dukungan dan doa dari masyarakat agar daerah ini senantiasa dilindungi dari musibah dan diberkahi sumber daya yang berlimpah.
Afni bersama wakilnya berkomitmen terus mengoptimalkan potensi daerah, mencari sumber-sumber PAD baru, dan membenahi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Fokus lainnya adalah penyelesaian hutang tunda bayar 2024 yang dinilai menjadi penghambat utama pembangunan.
“Semoga setelah semua hutang ini selesai, pembangunan bisa dijalankan dengan cara yang bermarwah, PAD meningkat, dan Siak kembali berjaya. InsyaAllah, kerja keras tidak akan mengkhianati hasil,” kata dia.
(Dp07/MC Kabupaten Siak)

Komentar
Posting Komentar