Staf Khusus Menteri HAM RI Thomas Harming Suwarta mengajak seluruh wartawan di Indonesia untuk terlibat aktif dalam agenda besar Pembangunan HAM di Indonesia. Menurut Thomas, jurnalis tidak hanya menjadi pilar demokrasi tetapi juga menjadi pilar Hak Asasi Manusia. Hal tersebut disampaikan Thomas dalam seminar nasional bertajuk “Jurnalis dalam Perspektif Hak Asasi Manusia” dalam rangka Rapat Kerja Nasional Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Kamis (13/11). “Bangun peradaban HAM itu adalah tugas kita semua masyarakat Indonesia, lebih-lebih lagi wartawan karena mereka memiliki kekuatan luar biasa melalui tulisan atau reportase berita yang bisa memberi kesadaran pada masyarakat dan juga pemerintah tentunya. Bayangkan kalau media atau wartawan memiliki perspektif tentang Hak Asasi Manusia maka dengan sendirinya mereka memberi porsi besar pada isu-isu HAM dan pasti berdampak pada masyarakat,” ujar Thomas. Dikat...
Tim auditor dari lembaga Sertifikasi Produk (LS-Pro) ISTC bersama pengelola Desa Wisata Dayun saat di kawasan wisata, Siak, Pada Minggu (14/9/2025)/ MC Siak.
SIAK, SABTANEWS.COM - Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia Kementerian Pariwisata atau Indonesian Sustainable Tourism Council (ISTC) melaksanakan asesmen dan verifikasi lapangan terhadap praktik pariwisata berkelanjutan di Objek Wisata Embung Terpadu, Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.
Asesmen dan verifikasi yang dilakukan tim auditor dari Lembaga Sertifikasi Produk (LS-Pro) ISTC tersebut bertujuan menilai kualitas serta standar pengelolaan wisata berkelanjutan di Kampung Dayun.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola pariwisata berkelanjutan, sekaligus memperkuat daya saing Desa Wisata Dayun.
Dengan praktik berkelanjutan yang telah diterapkan, Desa Wisata Embung Terpadu Dayun diajukan untuk mendapatkan Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan 2025.
Penghulu Kampung Dayun, Nasya Nugrik menyampaikan bahwa sertifikasi ini bukan hanya sekadar untuk mendapatkan pengakuan formal, tetapi juga menjadi tolok ukur peningkatan kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan.
“Sertifikasi ini bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat desa wisata, tapi sejauh mana poin penilaian serta standarisasi penilaian yang akan kita capai,” ujar dia, Minggu (14/9/2025).
Ia menjelaskan, asesmen lapangan yang dilakukan tim auditor meliputi berbagai aspek, mulai dari pengelolaan lingkungan, sosial, ekonomi, hingga budaya.
Berbagai persiapan pun telah dilakukan Desa Dayun guna memastikan peningkatan kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan.
“Dengan adanya sertifikasi ini, Desa Wisata Dayun berharap dapat meningkatkan daya saing dan kualitas pariwisata berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas infrastruktur, pengembangan program pengelolaan lingkungan dan sosial, serta keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama terwujudnya desa wisata berkelanjutan.
“Dengan adanya asesmen lapangan ini, kami bertekad untuk meningkatkan kualitas dan standar pengelolaan wisata berkelanjutan dan menjadi contoh bagi desa wisata lainnya di Kabupaten Siak,” ujar dia.
(Dp07/MC Kabupaten Siak)

Komentar
Posting Komentar