Muara Lembu, Kuantan Singingi, SABTANEWS.COM - Polsek Singingi bersama Media Patrolikriminal86.com menggelar kegiatan Jumat Berkah bagi masyarakat kurang mampu pada Jumat, 14 November 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah hukum Polsek Singingi. Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Raden Ricky Pratiningrat, SIK., MH., melalui Kapolsek Singingi Iptu Azhari, SH., menyatakan bahwa kegiatan Jumat Berkah ini merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. "Kami selalu berupaya untuk berbagi dengan sesama, karena berbagi itu indah," ujar Kapolsek Singingi Iptu Azhari, SH., melalui Kanit Reskrim IPDA Hezly Heran Irmondo Panjaitan, SH. Bantuan ini terselenggara berkat partisipasi aktif dari anggota Polsek Singingi. Bantuan yang diberikan berupa beras, telur, dan sembako lainnya. Sasaran Jumat Berkah kali ini adalah warga yang berada di Kelurahan Muara Lembu, Kecamatan Singingi. Salah satu penerima bantuan adalah Bapak Nursal yang berdomisili di RW/...
: Para petugas sedang menyiapkan MBG di dapur SPPG Klangon 2 Bojonegoro, Senin (22/9/2025). Dapur ini selalu menjalankan SOP agar menu aman dan bisa dinikmati siswa/Foto: Diki
BOJONEGORO, SABTANEWS.COM – Aroma masakan tercium dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Klangon 2 Bojonegoro pada Senin (22/9/2025).
Sekitar pukul 09.00 WIB, petugas sibuk memasukkan wadah berisi menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke dalam mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN).
Kepala SPPG Klangon 2 Bojonegoro, Erdha Ananta Putra, menyampaikan pihaknya melayani sembilan sekolah dan satu polindes dengan total 3.500 penerima manfaat. Unit ini disebut sebagai salah satu SPPG dengan fasilitas terbaik sesuai standar BGN.
“Menu selalu dikonsultasikan dengan ahli gizi agar beragam dan seimbang. Setelah dipilih, menu kembali dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari PERSAGI Bojonegoro,” jelas Erdha.
Ia menegaskan seluruh proses memasak dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pemasakan dimulai pukul 02.00 WIB, dilanjutkan pendinginan untuk mencegah makanan cepat basi. “Meskipun juru masak datang pukul 12 malam, mereka hanya boleh menyiapkan bumbu. Masakan sebaiknya dikonsumsi maksimal 6 jam setelah diolah,” tambahnya.
Untuk menjaga kualitas, pengecekan bahan baku dilakukan sejak penerimaan barang, termasuk penyucian dan pemilahan bahan makanan. Setiap menu juga disiapkan sampel khusus yang akan diuji jika terjadi masalah guna memastikan sumber penyebab, baik dari pemasok, pengolahan di SPPG, maupun penyimpanan di sekolah.
SPPG Klangon 2 menerapkan sistem penanda dengan tali ompreng berwarna: merah untuk porsi besar (SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui), biru tua untuk porsi sedang (SD kelas 4–6), hitam untuk porsi kecil (PAUD dan SD kelas 1–3), serta kuning untuk siswa dengan alergi makanan tertentu.
“Pesan kami, makanan sebaiknya segera dikonsumsi sesuai jam makan untuk menghindari risiko. Sisa makanan sebaiknya ditinggalkan di wadah dan tidak dibawa pulang,” pungkas Erdha.
[ai/nn]

Komentar
Posting Komentar