Presiden Prabowo Siapkan 6 Paket Stimulus Ekonomi, Diskon Listrik hingga Subsidi Upah Berlaku Mulai Juni 2025

- Mei 24, 2025
advertise here


Foto: Presiden Indonesia Prabowo Subianto

JAKARTA, SABTANEWS.COM  – Presiden Prabowo Subianto menyiapkan enam paket stimulus ekonomi baru yang akan digelontorkan pemerintah mulai bulan depan. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global dan perlambatan ekonomi domestik.

Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers resmi pada Sabtu (24/5). Ia menyebut, stimulus ini dirancang untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, yang merupakan mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program. Nah, beberapa program ini disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi,” ujar Airlangga.

Pemerintah menargetkan stimulus ini mulai berlaku efektif pada 5 Juni 2025. Namun, realisasinya masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.

Berikut adalah daftar lengkap stimulus yang akan diberikan:

1. Diskon Transportasi Selama Libur Sekolah

Pemerintah akan memberikan diskon untuk moda transportasi umum, termasuk kapal laut, kereta api, dan pesawat. Diskon ini akan berlaku sepanjang masa liburan sekolah, yakni Juni dan Juli 2025, guna mendukung mobilitas masyarakat dan mendorong sektor pariwisata.

2. Potongan Tarif Tol untuk 110 Juta Kendaraan

Stimulus berikutnya adalah potongan tarif jalan tol yang ditargetkan menyasar sekitar 110 juta kendaraan. Diharapkan, ini akan membantu masyarakat menekan biaya perjalanan dan meningkatkan mobilitas ekonomi antardaerah.

3. Diskon Tarif Listrik 50 Persen

Sebanyak 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA akan menerima diskon 50 persen untuk tarif listrik selama dua bulan, yaitu Juni dan Juli 2025. Kebijakan ini melanjutkan diskon serupa yang sempat diberikan pada Januari dan Februari lalu.

4. Tambahan Alokasi Bantuan Sosial (Bansos)

Pemerintah juga akan memperbesar alokasi bansos, termasuk program kartu sembako dan bantuan pangan, untuk sekitar 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penambahan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan rumah tangga berpenghasilan rendah.

5. Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Pekerja Berpenghasilan Rendah

Pemerintah akan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan. Skema ini mirip dengan bantuan yang pernah diberikan saat masa pandemi Covid-19. Meski besarannya lebih kecil dari Rp600 ribu seperti tahun 2022, bantuan ini diharapkan tetap dapat meringankan beban hidup pekerja sektor informal maupun formal.

6. Perpanjangan Diskon Iuran JKK untuk Sektor Padat Karya

Paket stimulus terakhir adalah perpanjangan program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya. Langkah ini dipandang sebagai insentif tambahan bagi dunia usaha agar tetap mampu menyerap tenaga kerja di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.

Keenam stimulus ini diharapkan mampu menambah daya beli masyarakat, terutama menjelang tahun ajaran baru dan Idul Adha, serta memacu pertumbuhan ekonomi kuartal berikutnya. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 hanya mencapai 4,87 persen, lebih rendah dari target tahunan sebesar 5 persen.

Airlangga menekankan bahwa pemerintah akan terus memantau dampak dari paket stimulus ini, dan terbuka untuk menyesuaikan kebijakan berdasarkan perkembangan ekonomi yang terjadi.

“Bantuan-bantuan ini bukan hanya untuk menjaga konsumsi, tapi juga menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat,” tutupnya.

Dengan rencana ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan langsung dampak kebijakan pemerintah dalam memperbaiki ekonomi nasional secara merata dan inklusif.**



Advertisement advertise here