PEKANBARU, SABTANEWS.COM -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru bekerja sama dengan Puskesmas Sapta Taruna menggelar penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang baru masuk, serta pemeriksaan Viral Load bagi WBP yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), Rabu (21/05).
Pekanbaru, Oketimes.com — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru bekerja sama dengan Puskesmas Sapta Taruna menggelar penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang baru masuk, serta pemeriksaan Viral Load bagi WBP yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), Rabu (21/05).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya lapas untuk memperkuat layanan kesehatan sekaligus mendeteksi dini potensi penularan HIV/AIDS di lingkungan dengan risiko tinggi seperti lapas.
Penyuluhan bertujuan meningkatkan kesadaran para WBP mengenai HIV/AIDS, pentingnya pemeriksaan dini, serta langkah-langkah pencegahan penularan. Usai penyuluhan, WBP menjalani pemeriksaan VCT — tes HIV sukarela yang disertai konseling — secara rahasia dan didampingi tenaga medis profesional.
Bagi WBP yang telah terdiagnosis sebagai ODHA, tim medis melakukan pemeriksaan Viral Load, yaitu tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah. Tes ini berguna untuk mengevaluasi efektivitas terapi antiretroviral (ARV) yang sedang dijalani.
“Pemeriksaan VCT sangat penting dalam pengendalian HIV/AIDS. Deteksi sejak dini memungkinkan penanganan cepat, termasuk pemberian ARV. Ini juga mencegah penularan lebih lanjut,” jelas dr. Handayani, tim medis Lapas Pekanbaru.
Ia juga menegaskan pentingnya pemeriksaan Viral Load dalam perawatan jangka panjang bagi ODHA. Menurutnya, jumlah virus yang rendah atau tidak terdeteksi menandakan pengobatan berjalan efektif, sekaligus menurunkan risiko penularan ke orang lain.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kegiatan ini secara rutin. “Kami ingin memastikan semua WBP, terutama yang baru masuk, memiliki akses yang setara terhadap layanan kesehatan, termasuk skrining penyakit menular seperti HIV/AIDS,” ungkapnya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Lapas Pekanbaru dalam menjaga kesehatan dan hak dasar para WBP, serta mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan.***
