MADIUN, SABTANEWS.COM - Di kaki Gunung Wilis yang sejuk dan sunyi, Desa Ngranget di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, perlahan mulai menggeliat. Desa yang selama ini terisolir dan tertinggal itu kini menjadi pusat perhatian lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 yang dilaksanakan oleh Kodim 0803/Madiun, jajaran Korem 081/DSJ. Program yang dilaksanakan secara serentak di 50 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia ini menyentuh langsung nadi kehidupan masyarakat pedesaan. Bagi warga Desa Ngranget, TMMD bukan sekadar proyek pembangunan. Ia hadir sebagai harapan baru. Jalan sepanjang 3.500 meter kini sedang dibuka dan menjadi akses vital yang akan menghubungkan ke wilayah lain. Tak hanya itu, 18 rumah tidak layak huni (Rutilahu) sedang direnovasi agar layak huni, 2 musala diperbaiki, 5 unit MCK dibangun, serta penerangan jalan dan pipanisasi mulai dipasang. Bahkan, empat sumur bor tengah dikerjakan untuk menjawab kebutuhan air bersih bagi warga. Danrem 081/DSJ, Kolone...
Kegiatan ini menjadi momen penuh makna, tak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga menanamkan nilai cinta lingkungan kepada generasi muda, khususnya Gen Z.
Dipusatkan di halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Muara Fajar, Kota Pekanbaru, acara ini mengusung tema “Generasi Gen Z Cinta Lingkungan dan Peduli Hutan”.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Polda Riau dan dihadiri oleh Dit Binmas Polda Riau Ipda Erdi bersama jajaran Bhabinkamtibmas. Hadir pula 44 guru dan 556 siswa SMA N 13 Pekanbaru yang antusias mengikuti sosialisasi dan penyuluhan lingkungan hidup.
Mewakili Kepala Sekolah Benny Rio Denaldy, M.Si, Humas SMA N 13, Ibu Iin menyampaikan sambutan hangat kepada tim Polda Riau. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini tak berhenti di hari itu saja.
"Kami berharap, kegiatan hari ini bukan hanya sekadar seremoni. Dengan lahan sekolah yang cukup luas, kami siap menanam bukan hanya tiga pohon, tapi bahkan 30 hingga 300 pohon ke depannya. Semoga tiga pohon mangga yang ditanam hari ini tumbuh subur, dan kelak bisa dinikmati bersama oleh siswa-siswi SMA N 13, bahkan setelah mereka lulus nanti,” ungkap Ibu Iin disambut tepuk tangan meriah dari para siswa.
Dalam kesempatan tersebut, Polda Riau juga memberikan cendera mata berupa boneka Domang dan Tari, simbol satwa gajah dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian satwa dan hutan tropis di Riau.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Green Policing Polda Riau pendekatan humanis dan edukatif dari institusi kepolisian dalam mendorong pelestarian lingkungan hidup dan kesadaran ekologi sejak usia dini ", jelas Ipda Erdi.
Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan bukanlah tugas satu pihak saja. Lewat sinergi antara kepolisian dan lembaga pendidikan seperti ini, generasi muda diajak untuk tak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga merasakan langsung pentingnya menjaga alam di sekitar mereka.
" Dengan semangat kolaborasi ini, Polda Riau berharap bahwa nilai-nilai cinta lingkungan dapat terus tumbuh dan mengakar kuat di hati para pelajar calon pemimpin masa depan ", harap nya.
Acara ditutup dengan kegiatan penanaman pohon secara simbolis oleh pihak Polda Riau bersama para siswa dan guru, menciptakan suasana harmonis antara kepolisian, dunia pendidikan, dan alam.
Komentar
Posting Komentar