PEKANBARU, SABTANEWS.COM – Sebuah momen istimewa mewarnai pelaksanaan Wisuda Periode V Tahun Akademik 2025–2026 Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Kamis (24/7/2025).
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum, tampil menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Etika Lingkungan dan Masa Depan: Ekosipasi, Eko-Polisi, dan Ekonomi Hijau”.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan aksi simbolis penanaman pohon kelengkeng di lingkungan kampus UIN Suska sebagai bagian dari program Green Policing Polda Riau.
Penanaman dilakukan bersama Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, M.S., S.E., M.Si., Ak., yang menjadi rektor perempuan pertama di universitas ini.
Dalam orasinya, Irjen Herry mengajak seluruh wisudawan dan hadirin untuk kembali ke akar moralitas dalam memandang hubungan manusia dan alam.
Ia menyentuh berbagai dimensi mulai dari krisis iklim, ketimpangan ekologis, hingga ketidakadilan lingkungan sebagai tantangan nyata generasi masa depan.
“Kita semua adalah khalifah di bumi. Perusak pertama yang harus kita tumpas adalah daya rusak dari dalam diri kita sendiri. Etika lingkungan bukan hanya konsep akademik, tapi panggilan jiwa kita semua,” tegasnya dalam pidato inspiratif berdurasi hampir satu jam tersebut.
Kapolda Herry juga memperkenalkan konsep “Ekosipasi” emansipasi ekologis sebagai tugas peradaban serta pentingnya transisi dari logika antroposentris menuju paradigma ekosentris, di mana manusia tak lagi menjadi pusat, melainkan bagian dari semesta.
Dalam kapasitasnya sebagai pimpinan kepolisian daerah, Irjen Herry juga menjabarkan peran aktif Polda Riau dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, termasuk melalui program-program seperti:
Green Policing: edukasi lingkungan kepada pelajar dan masyarakat lintas usia.
Jalur Riau untuk Rakyat (JALUR): program menyusuri kampung, memberikan pelayanan dan penyuluhan.
Tim gabungan anti-perambahan dan kabut asap: penegakan hukum terhadap perusak hutan.
“Polisi hari ini tidak hanya bicara senjata, tapi tentang harapan, edukasi, dan keberlanjutan. Menjaga lingkungan adalah bagian dari menjaga moral publik,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Leny menekankan pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan, akhlak, dan teknologi. Ia menyebutkan bahwa sebanyak 600 wisudawan diwisuda hari ini, terdiri dari program Doktor (13 orang), Magister (44 orang), Sarjana (514 orang), dan Diploma (29 orang) dari berbagai fakultas.
“Wisuda bukan akhir, melainkan awal untuk mengamalkan ilmu, menjaga nama baik almamater, dan membawa perubahan nyata di masyarakat,” pesan Rektor kepada para lulusan.
Orasi Irjen Herry ditutup dengan kutipan Rumi yang menggugah:
“Jangan melawan perubahan. Biarkan hidup mengalir melalui dirimu. Jadilah bagian dari peradaban, bukan penonton dari kehancuran.”
Momentum ini bukan sekadar wisuda, melainkan penguatan narasi baru bahwa para lulusan UIN Suska tak hanya membawa ijazah, tetapi juga membawa amanah sebagai pelindung bumi yang sedang terluka.
Komentar
Posting Komentar