Vanguard Gelar Aksi Damai Perihal Adanya Larangan Peliputan, Wabup Sidoarjo Sampaikan Permintaan Maaf

- Juni 27, 2025
advertise here


SIDOARJO, SABTANEWS.COM  - Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam komunitas Vanguard menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Sidoarjo, sekira pukul 10.00 WIB. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas tindakan premanisme dan pelarangan peliputan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum relawan Wabup di area Pendopo Sidoarjo. Kamis, 26/06/2025.

Abah Samsul, salah satu orator dalam aksi damai sekaligus pembina Vanguard, menyesalkan tentang adanya sikap sejumlah oknum yang dinilai menghalangi kerja jurnalistik. Peliputan yang seharusnya menjadi hak publik, justru dihambat secara tidak profesional dengan adanya intimidasi verbal.

“Kami Jurnalis bukan Teroris, menghalangi kami saat peliputan adalah pelanggaran terhadap kebebasan pers, padahal kami dilindungi oleh undang-undang, kenapa kami di intimidasi.” ujar Abah Samsul.

Tak lama berselang, Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, bersama Sekda dan sejumlah pejabat terkait, datang langsung menemui para jurnalis. Dalam klarifikasinya, ia baru mengetahui adanya insiden tersebut setelah viral di beberapa media sosial. 

“Awalnya saya memang tidak tahu kejadian tersebut, namun setelah tahu, saya langsung perintahkan agar oknum yang terlibat untuk meminta maaf kepada Jurnalis yang menjadi korban. Saya secara pribadi meminta maaf.” ujar Hj. Mimik.

Panglima Tua, julukan Kukuh Setya sebagai penanggung jawab aksi Damai tersebut mengatakan bahwa dirinya bersedia menerima dan memaafkan Wakil Bupati Sidoarjo, namun ia meminta permintaan maaf juga harus dilakukan secara tertulis. Selain itu, kedepannya tidak ada pembatasan lagi untuk agenda peliputan yang dilakukan oleh Wartawan.

“Kami menghargai itikad baik Wakil Bupati dan telah memaafkan. Namun, ini tidak berhenti sampai di sini. Tindakan oknum yang menghalangi kerja jurnalistik merupakan pelanggaran serius terhadap Undang-Undang Pers dan harus diproses secara hukum,” tegas Kukuh Setya.

Kedepannya, ia berharap insiden serupa tidak terulang kembali demi menjaga kebebasan pers dan transparansi informasi di Sidoarjo.

*Nina*

Advertisement advertise here