MAGE'ABUME , SABTANEWS.COM — Dalam balutan udara dingin dan sunyi khas pegunungan Papua, semangat pengabdian tidak pernah padam. Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti melalui Pos Pintu Jawa kembali menorehkan kisah kemanusiaan yang heroik dan menyentuh hati. Di tengah medan berat dan akses terbatas, mereka membawa terang harapan melalui pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat pedalaman. (4 Juli 2025). Dipimpin langsung oleh Danpos Pintu Jawa, Letda Inf Risal, kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Wombru, Distrik Mage’abume, dan dihadiri oleh warga dari berbagai kampung sekitar. Dua pasien menjadi potret nyata kebutuhan dan harapan masyarakat akan layanan kesehatan: Etinus, warga Kampung Wombru yang mengeluhkan sakit kepala menahun, serta Mama Yesina, seorang ibu dari Kampung Kembru yang datang dari jauh demi mendapatkan perawatan. Dalam suasana yang hangat meski dikelilingi rimbun pegunungan, para prajurit bergerak cepat dan sigap, menjadikan honai warga sebagai tempat layanan keseha...
Sumut Menuju 1 Digit Prevalensi Stunting, Pj Bupati Dairi: Kita Masih Butuh Kolaborasi dan Kerja Keras
SABTANEWS COM - DAIRI - Percepatan penurunan prevalensi stunting menjadi prioritas nasional saat ini, dengan target 14% pada tahun 2024, dan target Sumatera Utara (Sumut) untuk tahun ini adalah untuk mencapai 1 digit pravelensi stunting.
Untuk memastikan pencapaian target tersebut, diperlukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah, serta mengevaluasi pelaksanaan dan capaian program, mengidentifikasi kendala dan tantangan di lapangan sekaligus menyepakati aksi bersama.
Demikian disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Dairi, Surung Charles Bantjin dalam Koordinasi dan Advokasi Intervensi Serentak Dalam Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Utara di Hotel Santika Premiere Diandra, Medan, Senin (36/2024)
Pj Bupati Surung Charles Bantjin menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, diantaranya intervensi perangkat daerah di desa lokus stunting.
Selain itu, Dinas Kesehatan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, edukasi pemberian tambahan asupan gizi pada balita gizi kurang.
"Prevalensi stunting di Kabupaten Dairi masih tergolong tinggi yang artinya masih diperlukan kerja keras untuk mencapainya," tegas bupati
Sebelumnya, dalam penutupan serta penguatan, Pj Gubsu Hasanudin menyampaikan menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat senantiasa fokus memberikan perhatian melakukan pencegahan dini dalam upaya mengatasi stunting di berbagai daerah di Indonesia melalui program Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Program ini kata Hasanudin dirancang dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua pihak bergerak seirama dengan sasaran yang tepat.
Dia memastikan program Intervensi Serentak yang dicanangkan bulan Juni ini menjadi langkah preventif yang lebih efektif daripada hanya mengobati. Pasalnya, ia menilai selama ini stunting masih banyak lantaran pencegahan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat masih terlalu kurang.
" Kita tidak perlu membahas soal keterbatasan anggaran. Banyak hal lain yang belum bisa kita maksimalkan sementara banyak ruang yang bisa kita gunakan untuk program ini termasuk penggunaan Dana Desa (DD), namun harus tepat sasaran sehingga berdaya guna. Ini jadi tanggung jawab moral kita bagi generasi mendatang. Saya optimis, melihat kehadiran kita disini, tidak hanya 14 persen, tapi satu digitpun saya yakin kita bisa capai," kata Hasanudin mengakhiri.
Hadir dalam kegiatan ini, Pj. Sekda Jony Hutasoit, Kadis Pemdes, Simon Toni Malau, Kadis Kesehatan, dr. Henry Manik, Kadis P3AP2KB, dr. Ruspal Simarmata, Kepala Bappeda, Romedi Bangun dan beberapa staf dari OPD terkait. (Gandali)
Komentar
Posting Komentar