Langkah Prajurit di Ujung Negeri: Satgas TNI Gelar Operasi Teritorial Kesehatan di Kampung Wombru

crossorigin="anonymous">
GRESIK, SABTANEWS.COM – Dalam upaya memperkuat karakter pendidik dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, Muhajirin Center menggelar kegiatan Capacity Building selama dua hari, 3–4 Juli 2025. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Wing Pendidikan 700/Pertahanan Udara Nasional (Wingdik 700/Hanud), dan dikemas dalam bentuk retret guru yang menekankan kedisiplinan, kerja sama, serta integritas.
Direktur Muhajirin Center, Zubaidi Harfi, M.Th.I., menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan bertujuan menciptakan nuansa militeristik dalam pendidikan, melainkan menghadirkan nilai-nilai ketangguhan dan kepemimpinan dari dunia pertahanan ke dalam dunia pendidikan.
“Pendidikan kemiliteran bukan soal kekerasan, tapi soal keteguhan prinsip, solidaritas, dan tanggung jawab terhadap tujuan bersama,” ujar Zubaidi saat ditemui di sela kegiatan, Kamis (3/7/2025).
Retret yang diikuti para guru dan tenaga pendidik ini dimulai sejak subuh, dengan agenda yang padat: mulai dari orientasi, materi kelas, pelatihan lapangan, refleksi, hingga evaluasi. Para peserta juga menjalani sesi fisik ringan dan pelatihan komunikasi efektif guna memperkuat kerja sama dan kepekaan sosial.
Komandan Wingdik 700/Hanud menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk sinergi antar-sektor dalam membangun ketahanan karakter bangsa.
“Penguatan nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan di lingkungan pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia,” ujarnya.
Zubaidi menambahkan, keberhasilan suatu lembaga pendidikan tidak bisa dilepaskan dari soliditas dan kesamaan arah seluruh elemen di dalamnya.
“Visi organisasi tidak akan berarti tanpa kerja sama nyata. Jika satu bagian melemah, maka seluruh sistem akan terganggu,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Muhajirin Center hadir untuk mengemban misi besar: mencetak generasi pendidik yang berdaya juang tinggi demi kepentingan umat dan bangsa.
“Kami tidak sedang membangun pasukan tempur, tapi pasukan pendidik yang tangguh, jujur, dan berintegritas,” tandas Zubaidi.
Kegiatan ditutup dengan refleksi dan evaluasi bersama, menandai akhir dari retret yang berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan.
Komentar
Posting Komentar