Dugaan kerugian Negara yang timbul dikarenakan telah terjadinya gagal salur minyak, akibat pembekuan minyak pada Pipa salur (congeal) sejak bulan Maret, Tahun 2024, sehingga menimbulkan dampak kerugian yang luar biasa dan penyaluran minyak di lakukan secara Manual, dengan cara di kirim menggunakan truck Tangki. Sehingga diduga potensi kerugian pendapatan negara dari lifting Minyak berkisar sekitar 35 Milyar Rupiah, dikarnakan dari wilayah kecamatan kasikan, Kabupaten Kampar, masih belum beroperasi.
tidak sampai di situ, (FMPPR) Juga Melaporkan Adanya dugaan Mark Up Korupsi Kegiatan Proyek pembangkit listrik 28 MW di ladang Minyak CPP BLOK. Hal ini di sampaikan ICC yang Menyebut ada potensi kerugian negara berkisar 14-+ Milyar Rupiah.
(FMPPR) juga meminta kepada Kejati Riau, untuk mengusut tuntas pembangunan gedung BSP di Jalan Jend. Sudirman kota pekanbaru, yang sampai saat ini masih mangkrak dan dinilai tidak ada keseriusan Aparat Penegak Hukum untuk menindak lanjuti kasus Pembangunan Gedung BSP di Jalan Jend. Sudirman Kota Pekanbaru ini. Perlu diketahui bahwa, pembangunan gedung BSP oleh PT.BSP dianggarkan sebesar 87-+ Milyar Rupiah, dengan dugaan fee Proyek sebesar 9-+ Milyar Rupiah yang diduga di bagikan kepada petinggi BPS dan jajaran Pemerintah Kabupaten Siak.
"Kami dari Forum Mahasiswa Peduli Politik Riau (FMPPR) akan Melakukan Aksi Unjuk Rasa di Polda Riau dan Kejati Riau serta meminta laporan kami segera diproses. Selanjutnya kami Mendesak Kepada Bupati Siak Ibu Afni z dan jajaran komisaris untuk segera melakukan Evaluasi dan RUPS. Untuk mencari solusi. Bila perlu Direktur PT.BSP Bumi Siak Pusako segera diganti dengan yg lebih baik, karena di duga Direktur PT.BSP sudah banyak melakukan Polemik dan indikasi Potensi korupsi dilingkungan BUMD PT.BSP," tegas Ahamd Rifai J Siregar. (Hendra Putra Laia)
Advertisement
