" PN Pekanbaru Kabulkan Gugatan, Aset Rumah dan Apartemen Dinyatakan Tidak Sah Disita" PEKANBARU, SABTANEWS.COM - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru pada 17 September 2025 membacakan putusan penting terkait sengketa aset berupa rumah di Pekanbaru dan apartemen di Batam. Dalam amar putusan, majelis hakim menyatakan penyitaan kedua aset tersebut tidak sah dan batal demi hukum. Tim Kuasa hukum Muflihun, Ahmad Yusuf SH C,SH C,MK didampingi Weny Friaty SH selaku pihak penggugat dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (18/9/2025), menegaskan bahwa putusan ini bukan semata klaim sepihak, melainkan sudah tertuang resmi dalam keputusan pengadilan. “Ini bukan kata-kata kami, tapi putusan pengadilan. Hakim menyatakan penyitaan rumah di Pekanbaru dan apartemen di Batam itu tidak sah, batal demi hukum, dan harus dikembalikan kepada klien kami,” ungkap Ahmad Yusuf Menurutnya, majelis hakim juga mempertimbangkan bukti-bukti resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maup...
SABTANEWS COM - PELALAWAN - Tak Heran Peredaran Miras Jenis Tuak Di PT Inti indosawit Subur Kebun KUK Kini Menjadi lahan Bisnis, Lantas apa, Sering Memicu Keributan Dan perkelahian, Rabu 16/10/2024.
Sumber di percaya Menceritakan kepada Awak media Baru Baru Ini Marak nya peredaran Tuak di Lingkungan perusahaan ini kini masih blom tersentuh dan atensi Dari pihak perusahan ungkapnya.
Lanjut nya lagi, Dengan memuluskan Aksi Bisnis Terlarang itu kini ada yang Backup oknum mengaku wartawan sehingga bisnis Haram itu Tidak tersentuh Hukum, baik dari Pihak perusahaan Begitu juga Pihak ke amanan Kebun Yang mana kita ketahui Salah seorang Karyawan Plasma SP Enam KUD inisia HL Menjalankan Aktifitas Haram Tesebut Bagi di kalangan Orang kita Nias Khusus nya Perumahan Pabrik Central, Tutup nya Kepada awak media.
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengatur ancaman pidana hingga satu tahun penjara bagi seseorang yang menjual minuman memabukkan kepada orang yang sedang mabuk.
Ketentuan itu dituangkan dalam pasal 424 KUHP. Pelaku juga diancam dengan denda kategori II setara Rp10 juta sebagaimana diatur dalam pasal 79 KUHP.
Ketua Aliasi wartawan Bersatu ( AWB ) Meminta Daeng Johan , Meminta para pihak terkait Atau APH ,terlebih Manager pihak perusahaan Basmi barang Haram tersebut.
"Yang perlu kita ketahui Bisnis Terlarang itu tidak Pantas Di pelihara atau di Ademkan saja, diwilayah perusahaan lainkan merugikan diri sendiri Dan sering Membuat gaduh kesesama dan Menimbulkan permasahan berat Sampai berantam," ucapnya.
Komentar
Posting Komentar