MUSNAHKAN SAWIT ILEGAL DI TN.TESSO NILO, DANREM 031/WB TEGASKAN KOMITMEN LINDUNGI KAWASAN KONSERVASI

Gambar
PELALAWAN, SABTANEWS.COM — Dalam upaya mendukung pemulihan kawasan hutan konservasi, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono melaksanakan kegiatan pemusnahan tanaman sawit ilegal sekaligus penanaman pohon kembali di kawasan Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Desa Segati, Kabupaten Pelalawan. (2/7). Danrem 031/WB didampingi oleh Kasi Intel Kasrem 031/WB, Letkol Cpn Fransiskus Hendra Gunawan dan Dantim Intel Korem 031/WB Mayor Kav Christopher Leonard Bessie, serta melibatkan sinergi lintas sektor mulai dari Balai TN. Tesso Nilo, aparat penegak hukum, pemerintah daerah, hingga unsur masyarakat peduli lingkungan menunjukkan komitmen nyata dalam menyelamatkan kawasan konservasi yang selama ini terancam akibat alih fungsi lahan secara ilegal. Pemusnahan ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam memulihkan TN. Tesso Nilo sebagai kawasan hutan konservasi yang selama ini terancam akibat aktivitas perambahan dan penanaman sawit secara ilegal. Kegiatan ini dilanjutkan dengan penanaman pohon ...

*Program Jalan Wanam-Ngguti Dan Cetak Sawah 1 Juta Hektar di Merauke Merupakan Proyek Nasional*


MERAUKE, PAPUA SELATAN, SABTANEWS.COM - Program cetak sawah 1 juta hektare di Merauke, Papua Selatan, bukan proyek swasta melainkan proyek nasional melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian. Untuk melaksanakan pembagunan lumbung pangan ini (food estate) pemerintah menugaskan pihak swasta, dalam hal ini PT Jhonlin Group.   

“Ini adalah program nasional, proyek pemerintah. Karena dia proyek nasional, tentu tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat sendiri,” kata Dansatgas Pangan BKO Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Mayjen TNI Ahamad Rizal Ramdhani, saat sosialisasi kepada masyarakat di kampung Uli-Uli, Distrik Ilwayam, Merauke, Papua Selatan, Rabu (14/8/2024).

Rizal menjelaskan, kehadiran swasta dalam hal ini PT Jhonlin Group milik pengusaha asal Kalimantan, untuk membantu negara menyukseskan program tersebut. Negara, menurut Rizal, membutuhkan perusahan besar yang berpengalaman dan profesional, seperti Jhonlin Group, sehingga apa yang harapkan dari hadirnya proyek ini bisa tercapai. 

"Mereka perusahaan besar yang berpengalaman bekerja secara cepat dan profesional. Mereka juga didukung oleh fasilitas yang luar biasa,” ungkap Jenderal bintang dua itu.

Dia mengharapkan masyarakat mendungkung pemerintah untuk mewujudkan program nasional ini. Sehingga ke depan Merauke bisa menjadi lumbung pangan nasional. 

 “Jika Merauke menjadi lumbung pangan, maka daerah lain akan membutuhkan daerah kita, karena sumber pangannya dari daerah kita. Kemudian yang utama kita tidak impor beras lagi,” tutup Rizal.

proyek cetak sawah 1 juta ha ini mulai dirintis pengerjaannya oleh PT Jhonlin Group, milik Andi Syamsuddin Arsyad atau biasa disapa Haji Isam.  Untuk mendukung kelancaran pekerjaan itu, Jhonlin Group mendatangkan ratusan alat berat dan membangun infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan dan jalan.   

Jhonlin Group melalui anak perusahaannya PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) mulai membangun jalan di Merauke. Haji Isam memimpin langsung dan memberikan komando untuk kelancaran proses pembangunan jalan tersebut.  

Pekerjaan jalan ini dimulai di titik Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Rencananya, jalan sepanjang ratusan kilometer ini akan menghubungkan empat distrik yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting.

Jauh hari sebelumnya, Haji Isam dan timnya sudah melakukan survei untuk menentukan titik pembangunan jalan di empat distrik tersebut. Ratusan alat berat sudah tiba di lokasi proyek dan dimobilisasi untuk mendukung pekerjaan pembangunan jalan tersebut.

Pembangunan jalan ini selain untuk menunjang proyek cetak sawah 1 juta ha, juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi sebagian daerah di Merauke yang masih terisolasi. Haji Isam berulangkali menyatakan komitmennya untuk menuntaskan program mencetak sawah 1 juta ha ini. 

“Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi, Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya” kata Haji Isam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Gantung Diri di RSJ Tampan Diduga Petugas Jaga Lalai Mengontrol CCTV

Ikut Meriahkan HBP ke-61, Sekda Rohul Hadir di Lapas Pasir Pangarayan

Kejati Riau Geledah Kantor Disdikbud Rohil, Usut Dugaan Korupsi DAK Rp40 Miliar