KAMPAR, SABTANEWS.COM – Menindaklanjuti isu pusat terkait harga beras yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di wilayah hukum Polres Kampar. Kapolres Kampar, AKBP. Boby Putra Ramdhan S melalui Kasat Reskrim, AKP. Gian Wiatma Jonimandala bersama Satgas Pangan Kabupaten Kampar hari ini, Sabtu, (25/10/2025). lakukan pengecekan rutin dan berkala di salah satu mini market di Bangkinang Kota. Satgas Pangan Kabupaten Kampar menyisiri beberapa mini market dan toko eceran yang ada di Bangkinang Kota sebagai sampel dalam pengecekan harga beras yang beredar di pasaran. Dalam giatnya, Satgas Pangan menemukan adanya selisih harga beras premium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) semestinya untuk wilayah Zona II (Aceh, Sumbar, Sumut, Bengkulu, Riau, Jambi, Kepri, Kepulauan Bangka Belitung, NTT, dan Kalimantan) di harga Rp. 16.000 (beras Topi Koki 10/Kg), Rp, 17.200 (beras Topi Koki 5/Kg), Rp.17.000 (merk Raja 5/Kg) yang seharusnya HET berada di angka Rp.15.400/Kg. Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP....
Sering Terjadi Kecelakaan Akibat Jalan Rusak, Terkesan Dinas PUPR Kota Gunungsito dan Telukdalam Hanya Menonton Saja!!
SABTANEWS COM - NIAS/SUMUT - Sekian periode Pemerinta Daerah menjalani roda pemerintahan, namun perhatian dan rasa kepedulian terhadap rusaknya ruas jalan didaerah Khususnya kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara masih tampak minim, hingga terkesan hanya menjadi bahan tontonan bagi para pemangku kepentingan.
Seperti halnya dengan kerusakan beberapa titik ruas jalan Nias Tengah yang merupakan akses penghubung kota Gunungsitoli dengan Kabupaten Nias Selatan, bertepatan di perbatasan desa Lolomoyo dengan desa Hilikara, kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan dan sekitarnya, yakni kecamatan Onohazumba dan Kecamatan Huruna.
Dimana, sejak beberapa tahun silam telah mengalami kerusakan berat hingga banyak pengendara yang menjadi korban kecelakaan.
Tokoh masyarakat inisial SN menyampaikan, bahwa kerusakan ruas jalan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sudah sangat meresahkan bagi masyarakat serta mempengaruhi perekonomian masyarakat, Selasa (23/07/2024).
"Jalan ini merupakan satu-satunya akses penghubung yang paling dekat antara kota Gunungsitoli dengan Kabupaten Nias Selatan. Namun sangat disayangkan karena kurangnya perhatian Pemerintah Daerah melalui pihak PUPR, Dinashub dan pihak pemerintah terkait. Dimana, hampir setiap hari pengendara mengalami kecelakaan ketika melintas tetapi sampai saat ini belum ada perbaikan sama sekali," ujarnya.
Lanjut, "bahwasanya pemerintah Provinsi Sumatera Utara terkesan tutup mata atas keluh kesah masyarakat terhadap kondisi ruas jalan yang dimaksud," kesanya.
"Pembangunan infrastruktur sangat minim terhadap jalan ini, jangankan pembangunan jalan tol permanen sedangkan untuk rehab ringan saja tidak ada dari pihak PUPR maupun Dishub hingga mereka terkesan tutup mata seolah-olah tidak mau perduli akan kepentingan masyarakat umum," imbuhnya.
Hampir semua masyarakat yang melintas dari Kota Gunungsitoli ke Kabupaten Nias Selatan mengeluhkan dan berharap kepada Pemerintah Daerah supaya ruas jalan tersebut dapat segera direhabilitasi guna mencegah kecelakaan.
"Selain kekhawatiran pengendara terhadap rawannya kecelakaan, dampak dari pada rusaknya jalan ini juga berefek terhadap aktivitas dan perekonomian masyarakat, yakni ongkos angkutan semakin mahal akibat jarak dan waktu tempuh yang lambat. Semoga Pemerintahan Daerah Kota Gunung Sitoli dan Kabupaten Nias Selatan bisa memperhatikan kondisi ruas jalan ini sesegera mungkin," harapnya. (Team)
Sumber; Abisama Halawa
Komentar
Posting Komentar