PEKANBARU, SABTANEWS.COM — Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (BEM FH UIR) berkolaborasi dengan Dewan Mahasiswa (DEMA) FKIP UIR menyelenggarakan diskusi panel bertajuk “Guru dalam Bayang-Bayang Hukum: Kepastian dan Perlindungan bagi Pendidik” pada Minggu, 21 Desember 2025, bertempat di Rumah Dinas Ketua DPRD Provinsi Riau. Kegiatan ini menjadi ruang dialog strategis yang mempertemukan perspektif hukum dan pendidikan dalam merespons realitas yang dihadapi para pendidik. Diskusi ini menyoroti urgensi kepastian hukum dan perlindungan bagi guru agar tidak terus berada dalam posisi rentan saat menjalankan tugas profesionalnya. Gubernur BEM FH UIR, Muhammad Haikal, menegaskan bahwa diskusi panel ini merupakan bentuk komitmen mahasiswa hukum dalam mengawal isu pendidikan dari sisi kebijakan dan regulasi. Menurutnya, guru memiliki peran sentral dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga negara wajib hadir melalui perangkat hukum yang adil dan berpihak. “Gur...
Bupati Bergelar Datuak Suka Berjoget, Aktivis Muda Riau Diki Syahputra Sebut Kuansing Negeri Beradat Bukan Negeri Berjoget
SABTANEWS COM - KUANSING - Aktivis muda Riau asal Kuantan Singingi (Kuansing), Diki Syahputra menyayangkan perilaku Bupati Suhardiman Amby yang suka berjoget-joget di hadapan ribuan masyarakat. Hal ini menurut Diki, karena Kuansing adalah negeri beradat.
Dikatakan Diki Syahputra, perilaku Bupati Kuansing sangat tidak elok, selain karena Kuansing ini sebuah negeri yang beradat juga bupati yang menjabat saat ini adalah seorang yang bergelar datuak.
"Gelar datuak ini biasanya di sematkan atau di berikan oleh adat, seharunya Bupati harus menjaga gelar adat yang di sematkan tersebut," kata pria yang akrab dengan sapaan Diki ini kepada wartawan, Kamis (25/07/2024).
"Biasanya kalau seseorang yang bergelar datuak itu sangat menjaga perilaku, penampilan dan cakapnya agar masyarakat dapat menyegani orang yang bergelar adat/datuak tersebut," terangnya lebih lanjut.
Lebih lanjut, Diki juga menyinggung tentang jabatan yang sedang di emban oleh Bupati, seharunya menurut Diki, seorang Bupati/Pejabat publik harus menjaga marwah dan martabat.
"Sebagai pejabat publik, Bupati harusnya berperilaku lebih santun, bukan joget-joget di hadapan masyarakat," lanjut Diki
"Kan sama saja memberikan contoh yang tidak baik kepada bawahan atau masyarakatnya sendiri," ucap Diki lagi.
Selain itu, Diki juga menyoroti terkait acara hiburan-hiburan rakyat di setiap acara pembukaan atau penutupan pacu jalur pada setiap gelanggang,
"Boleh tanya gak, itu setiap acara saya pacu jalur baik acara pembukaan atau penutupan, selalu menghadirkan artis atau penyanyi dari luar daerah," tanya Diki heran.
Terakhir, Diki mengungkapkan, bahwa, Kabupaten Kuansing mempunyai musik khas seperti, Randai atau Dendang yang juga bisa menghibur masyarakat.
"Seharunya, kita sebagai tuan rumah harus mengutamakan budaya musik kita, terutama kepada generasi muda kita agar mereka juga mengetahui budaya musik kita dan bisa melanjutkan dan menjaga budaya-budaya musik kita yang ada di kabupaten Kuantan Singingi," pungkas Diki
Tim investigasi
Komentar
Posting Komentar