DOLOKSANGGUL, SABTANEWS.COM - Sengketa lahan seluas kurang lebih 3 hektare di kawasan Sibatu Mamak, Desa Huta Raja, Kecamatan Doloksanggul, memasuki babak baru. Lisper Purba (75), warga setempat, resmi melaporkan perusakan lahan yang telah diusahainya sejak puluhan tahun lalu ke Polres Humbang Hasundutan, setelah menemukan alat berat milik Dinas Pertanian beroperasi di atas tanahnya. Kepada wartawan, Lisper menjelaskan kronologi panjang penguasaannya. “Tahun 1971 saya bersama orangtua menanam pohon anti api di sekitar jalan menuju persawahan. Setelah ayah saya meninggal tahun 1973, saya lanjut bersama ibu, Boru Manalu, menanami pinus pada 1975,” kisah Lisper. Pada 1984, lahan itu ditraktor untuk persiapan penanaman kopi. “Baru tahun 1986 ditanami kopi, dan sejak itu menjadi penopang utama kehidupan keluarga kami,” katanya. Tahun 1989, muncul keluarga yang mencoba mengolah sebagian lahan. “Saya keberatan, lalu saya buat parit batas dengan tanah milik Adinner Purba. Saat itu tidak ada pi...
Bupati Bergelar Datuak Suka Berjoget, Aktivis Muda Riau Diki Syahputra Sebut Kuansing Negeri Beradat Bukan Negeri Berjoget
SABTANEWS COM - KUANSING - Aktivis muda Riau asal Kuantan Singingi (Kuansing), Diki Syahputra menyayangkan perilaku Bupati Suhardiman Amby yang suka berjoget-joget di hadapan ribuan masyarakat. Hal ini menurut Diki, karena Kuansing adalah negeri beradat.
Dikatakan Diki Syahputra, perilaku Bupati Kuansing sangat tidak elok, selain karena Kuansing ini sebuah negeri yang beradat juga bupati yang menjabat saat ini adalah seorang yang bergelar datuak.
"Gelar datuak ini biasanya di sematkan atau di berikan oleh adat, seharunya Bupati harus menjaga gelar adat yang di sematkan tersebut," kata pria yang akrab dengan sapaan Diki ini kepada wartawan, Kamis (25/07/2024).
"Biasanya kalau seseorang yang bergelar datuak itu sangat menjaga perilaku, penampilan dan cakapnya agar masyarakat dapat menyegani orang yang bergelar adat/datuak tersebut," terangnya lebih lanjut.
Lebih lanjut, Diki juga menyinggung tentang jabatan yang sedang di emban oleh Bupati, seharunya menurut Diki, seorang Bupati/Pejabat publik harus menjaga marwah dan martabat.
"Sebagai pejabat publik, Bupati harusnya berperilaku lebih santun, bukan joget-joget di hadapan masyarakat," lanjut Diki
"Kan sama saja memberikan contoh yang tidak baik kepada bawahan atau masyarakatnya sendiri," ucap Diki lagi.
Selain itu, Diki juga menyoroti terkait acara hiburan-hiburan rakyat di setiap acara pembukaan atau penutupan pacu jalur pada setiap gelanggang,
"Boleh tanya gak, itu setiap acara saya pacu jalur baik acara pembukaan atau penutupan, selalu menghadirkan artis atau penyanyi dari luar daerah," tanya Diki heran.
Terakhir, Diki mengungkapkan, bahwa, Kabupaten Kuansing mempunyai musik khas seperti, Randai atau Dendang yang juga bisa menghibur masyarakat.
"Seharunya, kita sebagai tuan rumah harus mengutamakan budaya musik kita, terutama kepada generasi muda kita agar mereka juga mengetahui budaya musik kita dan bisa melanjutkan dan menjaga budaya-budaya musik kita yang ada di kabupaten Kuantan Singingi," pungkas Diki
Tim investigasi
Komentar
Posting Komentar