PEKANBARU, SABTANEWS.COM -- Menyambut gelaran Riau Bhayangkara Run 2025 yang digelar pada Minggu, 13 Juli 2025, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru bergerak cepat melakukan pembersihan menyeluruh di kawasan sekitar Markas Polda Riau. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari dukungan pemerintah kota terhadap event olahraga bergengsi yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-78. Sejumlah petugas kebersihan diturunkan sejak dini hari untuk menyapu jalan, mengangkut sampah, dan memastikan area yang akan dilalui para peserta lari dalam kondisi bersih dan nyaman. Fokus pembersihan mencakup ruas jalan utama, trotoar, hingga area parkir dan tenda-tenda peserta. Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, melalui salah seorang petugas di lapangan yang enggan namanya dipublikasikan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara Pemkot dan aparat kepolisian dalam mendukung kegiatan positif di tengah masyarakat. “Kami ...
SABTANEWS.COM, Papua - Papua Tanah Injil, Papua Tanah Damai, tetapi hingga saat ini di berbagai wilayah pegunungan Tanah Papua masih terjadi konflil kekerasan bersenjata, yang gilirannya menyasar korban masyarakat sipil di Tanah Papua yang tidak berdosa. Kekerasan demi kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah di Papua, sebaliknya hanya menciptakan korban, ketakutan dan pengungsi. Rakyat Tanah Papua, yakni Orang Asli Papua karenanya harus lari bersembunyi ke hutan-hutan dan pengunungan karena kampungnya diduduki aparat militer.
Pemerintah sebaiknya siap berdialog dengan unsur pimpinan-pimpinan gereja di Tanah Papua, duduk bersama mendengar langsung dari tokoh-tokoh gereja di Tanah Papua, untuk mencari jalan terbaik atas beragam masalah kelerasan yang terus terjadi bahkan menambah jumlah korban jiwa melayang sia-sia dari berbagai pihak. Hentikan berbagai pengejaran yang menyasar pada Orang Asli Papua yang tidak berdosa, apapun alasannya.
Semakin banyak pengungsi yang mengungsi di tanahnya sendiri Papua, semakin sulit mencari titik temu untuk berdialog. Media sosial youtube hari ini, 8/8/2023, menampilkan judul "nama saya Pengungsi" gambar dari masyarakat sipil yang harus lari tinggalkan kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, yang mengungsi ke hutan-hutan karena kampungnya dipakai aparat militer, dan ini sudah sering terjadi jika dikaitkan dengan para pengungsi yang ketakutan. Salah satu tampilan di berita pengungsi dari kampung Aitrem, adalah anak yang diberi nama "Pengungsi".
Tidak tahu apa alasannya anak ini disebut "Pengungsi" yang pasti anak ini lahir disaat pengungsian terjadi. Jika Pemerintah berkali-kali berkata, penyelesaian masalah Papua dilakukan melalui "pendekatan kemanusiaan", hentikan berbagai kekerasan, terutama kontak senjata yang hanya menciptakan anak-anak lahir di pengungsian dan korban jiwa yang sesungguhnya masih bisa dihindari. Jika masih mengaku semua pihak takut akan Allah, ciptakan damai dan hindari letusan senjata! Semoga!
Salam Injili
Ronny Mandang
Ketum PGLII
Komentar
Posting Komentar