"Alhamdulillah, alat yang bekerja di sebelah pipa dosan, sore tadi dilaporkan mulai menunjukkan hasil. Perlahan air mulai mengalir ke Sungai," ujar Bupati Afni, Minggu (28/12/2025).
Alat berat yang bekerja saat ini, mengatasi banjir di simpang obor, sambung Afni. Antara lain, di sepanjang km 28,29 kilo meter mengunakan Alat berat PU. 1,2,3 jalan lintas Siak-Buton dibantu PT.Arara abadi.
Selanjutnya, kanal Sungai Limau dalam kampung menuju Sungai normalisasi sungai di bantu alat berat long Arm milik PT.BSP.
"Kami masih mengkhawatirkan lokasi ini, karena curah hujan tinggi dan naiknya debit air dari danau Naga Sakti. Dapat melimpah ke kampung sekitar. Semua upaya terus kita lakukan," ungkap Afni.
Meski lokasi banjir berada di status jalan Nasional, tapi dampaknya dirasakan oleh masyarakat Siak. Akibat tingginya, genangan air di Simpang Obor Pusako memaksa warga harus mengungsi.
"Saat ini warga sudah seminggu lebih mengungsi di tenda darurat," kata Afni.
Sementara itu, tim dari Dinas Kesehatan, Baznas dan Dinas Sosial juga terus menyalurkan bantuan pada masyarakat. Dapur umum juga terus dibuka.
"Saya sudah ke lokasi, terus mengikuti laporan dari lapangan, dan insya Allah akan ke lokasi lagi memantau perkembangan lanjutan," kata Afni.lagi.
Ia berharap kedepan banjir tahunan di jalan Nasional membutuhkan solusi permanen dari Kementerian PU, agar tidak terjadi banjir pada titik yang sama.
Selain itu mengurus banjir, harus saat musim panas dgn melakukan bersih sungai, mekanisme pengaturan kanal, dll.
"Kalau sekarang ini harus kerja keras agar air segera surut dan masyarakat bisa kembali ke rumah mereka segera," pungkasnya.
(DEP/MC Kabupaten Siak)

Komentar
Posting Komentar