Langkah ini dilakukan sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan meningkatnya debit air Sungai Kampar yang berpotensi berdampak hingga Kabupaten Pelalawan.
Kesiapsiagaan tersebut ditegaskan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan usai memimpin apel kesiapsiagaan bencana di Mapolda Riau.
Kapolda menegaskan, langkah antisipasi ini bukan dilandasi rasa panik, melainkan bentuk tanggung jawab Polri dalam melindungi keselamatan masyarakat.
“Kita tidak takut dengan pembukaan pintu air, tetapi kita harus siap. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Keselamatan jiwa warga adalah prioritas utama,” tegas Irjen Pol Herry Heryawan.
Kapolda menjelaskan, informasi rencana pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang diterima langsung dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau serta Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Polda Riau segera menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dan apel kesiapsiagaan.
Diketahui, aliran Sungai Kampar melintasi dua wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan.
Di Kabupaten Kampar, terdapat 9 kecamatan dengan 53 desa yang berada di sepanjang pesisir sungai. Sementara di Kabupaten Pelalawan, Sungai Kampar melintasi 9 kecamatan dengan 35 desa.
“Jika pintu air dibuka, luapan debit air diperkirakan akan mengalir hingga Pelalawan dalam waktu sekitar tiga hari. Saat ini informasi sementara air masih berada di badan sungai dan belum meluap, namun kita tetap menyiapkan skenario terburuk,” ujar Kapolda.
Selain mengerahkan personel, Polda Riau juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana serta melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Sungai Kampar guna meminimalkan risiko, khususnya terkait keselamatan jiwa.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar potensi dampak yang mungkin timbul bisa ditekan semaksimal mungkin,” tambah Kapolda.
Kapolda Riau juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi, mulai dari pemerintah daerah, TNI, BPBD, hingga unsur relawan, dalam menghadapi potensi situasi darurat akibat pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang.
Sebagai tindak lanjut, Kapolda Riau bersama Forkopimda dijadwalkan melakukan peninjauan langsung ke PLTA Koto Panjang serta menyusuri aliran Sungai Kampar untuk memastikan kondisi di lapangan tetap aman dan terkendali.
“Kita siap bergandengan tangan dengan seluruh stakeholder. Jika situasi darurat benar-benar terjadi, kita sudah siap melakukan langkah pencegahan, evakuasi, dan penyelamatan,” tegasnya.
Sementara itu, Karo Ops Polda Riau Kombes Pol Ino Harianto menyampaikan bahwa dari total 500 personel yang disiagakan, terdiri dari dua kompi Brimob Polda Riau, dua kompi Samapta Polda Riau, serta satu kompi Satpolairud Polda Riau.
“Nantinya pembagian kekuatan personel akan dibagi secara proporsional, masing-masing 250 personel ditempatkan di Kabupaten Kampar dan 250 personel di Kabupaten Pelalawan,” jelas Kombes Ino.
Langkah antisipatif ini diharapkan mampu memastikan situasi tetap aman dan masyarakat di sepanjang Sungai Kampar terlindungi dari potensi dampak pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang.

Komentar
Posting Komentar