SABTANEWS COM - TEMBILAHAN - Polemik antara masyarakat Desa Sungai Bela Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) dan PT Indogreen Jaya Abadi (IJA) kembali mencuat. Masyarakat menuding perusahaan melibatkan internalnya untuk mengajukan gugatan ke pengadilan atas nama masyarakat, namun dengan tujuan memenangkan perkara sendiri. Dalam forum terbuka yang digelar di lantai V Kantor Bupati Indragiri Hilir, terungkap bahwa PT IJA telah dinyatakan menang dalam perkara gugatan terkait serangan hama kumbang di lahan masyarakat. Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap di tingkat Pengadilan Negeri hingga Pengadilan Tinggi, sebagaimana tertuang dalam amar putusan nomor 4/Pdt.G/2019/PN Tbh. Dalam putusan itu disebutkan bahwa hama kumbang yang merusak kebun warga tidak berasal dari perkebunan milik perusahaan. Namun yang mengejutkan, saat daftar nama penggugat ditampilkan di layar, masyarakat yang hadir langsung bereaksi keras. Mereka menyatakan tidak mengenali n...
Kepada para mahasiswa, Vickner Sinaga menyampaikan, menyelesaikan sebuah masalah tidak perlu solusi yang rumit, namun harus 'nendang' dan berdampak positif bagi masyarakat.
Ia juga menjelaskan pencapaian yang ia peroleh hingga saat ini adalah buah dari kerja keras, semangat bertarung di negeri orang. Hal itu juga kata Vicker menempa dirinya untuk memimpin Kabupaten Dairi lebih memperhatikan masyarakat dan memberi keberpihakan pada masyarakat yang memiliki keterbatasan.
"Pemikiran keberpilhakan kepada yang memiliki keterbatasan muncul saat melihat banyak warga tidak mendapatkan apa-apa dari pemerintah padahal mereka berhak. Tegakah kita mebiarkan mereka tak menikmati fasilitas dari negara ini.. Kita tak boleh egois. Sekarang saya sampaikan itu tidak boleh terjadi lagi, "katanya.
Kedua kata Vickner, budaya Gotong royong harus kita bangkitkan kembali serta kembali Merawat bumi melalui penanaman sejuta pohon. Disebut, semua program ini didasarkan bahwa tantangan bisa menjadi peluang.
" Gotong royong yang sudah lama hilang kita bangkitkan kembali. Tidak ada kata sulit, yang ada adalah menantang. Tetap semangat menuntut menuntut ilmu membangun negeri, "katanya mengakhiri.
Dalam kuliah umum yang diikuti para mahasiswa Universitas Prima ini, juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Pemkab Dairi dengan Universitas Prima.
Turut hadir Asisten Pemerintahan, Jonny Hutasoit, Asisten Bagian Umum, Oloan Hasugian, Kadis Kesehatan, dr. Henry Manik, Kepala BKPSDM, Junihardi Siregar, Plt. Kadis Pendidikan Maryadi Simanjorang, Kepala Bappeda, Romedi Bangun, Dirut RSUD, dr. Mey Sitanggang, Rektor IV, Unpri, DR dr. Ali Nafiah Nasution, para dosen dan mahasiswa serta undangan lainnya.
Sebagai informasi, Universitas Prima Indonesia (UNPRI) adalah perguruan tinggi swasta di Medan, yang memiliki 10 fakultas dan 22 program studi. UNPRI sebelumnya dikenal sebagai Akademi Keperawatan dan Kebidanan Prima dan kemudian menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Husada Medan.
Unpri juga dikenal sebagai Perguruan tinggi swasta yang dipercaya pemerintah untuk mengelola program studi Kedokteran mulai dari tingkat Sarjana, Profesi, Magister, Spesialis, hingga Doktoral. (Gandali)
Komentar
Posting Komentar