Langsung ke konten utama

Polda Jateng Resmi Gelar Operasi Patuh Candi 2025 Selama 14 Hari, Ingat Pelanggaran Ini Jadi Sasaran Utama

JATENG, SABTANEWS.COM -- Polda Jateng melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2025 sebagai tanda dimulainya operasi kewilayahan yang dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 14-27 Juli 2025. Apel yang dipimpin oleh Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Pratama Adhyasastra ini digelar di Lapangan Mapolda Jateng pada hari Senin, (14/7/2025) pagi. Kegiatan apel diikuti oleh seluruh personil Satgas dan Subsatgas yang tergabung dalam operasi dan perwakilan dari Dishub Propinsi Jawa Tengah. Acara ini juga dihadiri oleh seluruh PJU Polda Jateng dan sejumlah tamu undangan dari berbagai instansi terkait.   Dalam arahannya dihadapan peserta apel, Dirlantas menyebut bahwa kegiatan operasi yang bertemakan “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas” ini digelar dalam rangka cipta kondisi keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas. “Operasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menurunkan angka pelanggaran lalu lintas dan menekan angka fatalitas korban akibat laka ...

Kisah Pilu 11 Anak TK Dharma Bakti Bengkulu: Viral di Medsos, Berujung Mediasi Usai Sorotan Perilaku Guru dan Kecaman Netizen


BENGKULU, SABTANEWS.COM – Sebuah cerita menyayat hati dari acara perpisahan di TK Dharma Bakti Pagar Dewa Bengkulu yang viral di berbagai platform media sosial, kini telah menemukan titik terang. Unggahan seorang wali murid yang meluapkan kekecewaannya karena 11 anak merasa dikucilkan, telah memicu gelombang simpati dan kemarahan publik. Kejadian ini tak hanya menyoroti dugaan diskriminasi, namun juga mempertanyakan perilaku dan etika para guru yang dinilai tidak mencerminkan sebagai contoh teladan dan tenaga pendidik.

Sebelumnya, cerita yang beredar luas ini menggambarkan kontras yang mencolok: sementara murid-murid lain ceria berfoto bersama guru, ke-11 anak ini tampak terpinggirkan, hanya bisa mengabadikan momen di bawah pohon. Kekecewaan wali murid semakin mendalam karena tidak ada pemberitahuan mengenai seragam atau detail acara bagi kelompok anak-anak ini.

Kejadian ini sontak memicu beragam tanggapan dan komentar miring dari netizen di berbagai platform media sosial. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan mendalam dan mengecam dugaan diskriminasi yang terjadi.

-  “Kok bisa-bisanya ya? Ini anak-anak lho, mentalnya gimana nanti?” tulis salah seorang netizen, menyoroti dampak psikologis pada anak.

-  “Guru itu harusnya ngemong, bukan malah beda-bedain gini. Kecewa banget sama etika pendidik zaman sekarang,” komentar netizen lain, mempertanyakan profesionalisme guru.

- Ada pula yang secara sinis menyoroti anggaran: “Pasti ada ‘jatah’ khusus nih. Kenapa harus dibedakan kalau memang gak ada anggaran?”

- Beberapa netizen juga mengecam pihak sekolah: “Ini jelas pelanggaran hak anak. Sekolah macam apa ini?”

Komentar-komentar ini menunjukkan betapa sensitifnya isu perlakuan tidak setara pada anak-anak di lingkungan pendidikan, serta harapan masyarakat terhadap peran guru sebagai teladan.

Menanggapi video viral tersebut, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Kota Bengkulu, Ilham Putra, S.H., langsung bergerak cepat. Didampingi jajarannya, beliau melakukan klarifikasi dan mediasi.

“Alhamdulillah mediasi berjalan dengan baik dan lancar. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan,” ujar Ilham Putra, seperti dikutip dari akun resmi @disdikkotabengkulu. Beliau menegaskan bahwa kejadian ini semata-mata disebabkan oleh kesalahpahaman atau miskomunikasi antara pihak TK Dharma Bakti dan wali murid.

Resolusi ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik dan mengembalikan suasana kondusif. Namun, insiden ini juga menjadi pelajaran berharga bagi seluruh institusi pendidikan. Penting untuk selalu mengedepankan komunikasi yang transparan, inklusif, dan memastikan setiap tenaga pendidik menjunjung tinggi etika dan profesionalisme sebagai contoh teladan bagi anak-anak. Setiap anak berhak merasa dihargai dan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunitas sekolah.

Publisher -Red

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Gantung Diri di RSJ Tampan Diduga Petugas Jaga Lalai Mengontrol CCTV

PEKANBARU, SABTANEWS.COM  - Terkait meninggalnya pasien RSJ Tampan yang diduga gantung diri, pihak keluarga korban AN menduga adanya kelalain petugas sehingga pasien gantung diri, ungkap Fiil Kunto ( keluarha dekat almarhum Ahmad Nurhadi )  saat dijumpai untuk memberikan keterangan di Polresta Pekanbaru, Rabu (30/4/2025). "Dimana, berdasarkan rekaman cctv yang ditunjukan Kepolisian kepada kami adanya percobaan gantung diri adik kami tersebut sebanyak dua kali percobaan", ucap Fiil. "Berdasarkan jam di rekaman cctv, percobaan gantung diri pertama terjadi pada hari Jumat (25/4) dipukul 05.46 sore, tapi gagal bunuh dirinya, karena kain atau baju yang dipakai korban melorot. Kemudian diulang lagi mengikat dipukul 05.48 dan dipukul 05.50 barulah diilitan dilehar turun dan menggantung, kemudian dipukul 5.52 badan korban masih bergerak dan gantung diri tersebut dijendela", terang Fiil. "Dan dipukul 05.58 baru ditemukan gantung diri oleh 3 orang petugas dan dinyatakan ...

Ikut Meriahkan HBP ke-61, Sekda Rohul Hadir di Lapas Pasir Pangarayan

PASIR PANGARAYAN, SABTANEWS.COM  - Puncak Hari Bakti Pemasyarakatan (Hbp) ke 61 Tahun 2025 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasir Pangarayan berlangsung khidmat dan meriah pada Senin (28/4/2025). Kegiatan puncak ini dilaksanakan Tasyakuran secara serentak seluruh jajaran Pemasyarakatan Indonesia via zoom meeting. Hadir langsung di Lapas Pasir Pangarayan Bupati Rokan Hulu Anton,S.T.M.M yang diwakilkan Sekretaris Daerah M. Zaki,Ketua Dprd Rokan Hulu Hj Sumiartini, Kepala Kejaksaan Negeri Rokan Hulu, Ketua Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian, Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian,dan Kepala Kementerian Agama Rohul. Dalam sambutan nya via virtual Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyampaikan Enam puluh satu tahun Pemasyarakatan, bukan sekadar hitungan waktu. Ini juga setara dengan ribuan kisah pengabdian, ribuan pekik perjuangan dan tentunya kesediaan tanpa pamrih dari para petugas yang bekerja dalam sunyi, menjaga api pembinaan tetap menyala di tengah ge...

Kejati Riau Geledah Kantor Disdikbud Rohil, Usut Dugaan Korupsi DAK Rp40 Miliar

Serangkaian kegiatan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menggeledah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Bagansiapiapi, Rabu (30/4/2025). Langkah ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan rehabilitasi Sekolah Dasar (SD) tahun anggaran 2023. ROKAN HILIR, SABTANEWS.COM – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menggeledah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Bagansiapiapi, Rabu (30/4/2025). Langkah ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan rehabilitasi Sekolah Dasar (SD) tahun anggaran 2023. “Penggeledahan dilakukan oleh Tim Penyidik pada Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Riau,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Zikrullah. Dari penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah dokumen penting dan satu unit laptop yang diduga digunakan untuk menyusun rekapitulasi dana proyek. Data awal m...