TOBA, SABTANEWS.COM - Dewan Pimpinan Daerah Batak Center Toba, hari ini, Rabu tgl 30 April 2024, kembali melaksanakan sosialisasi Budaya dan Aksara Batak pada dua tempat yang berbeda, di SMP Negeri 1 Balige dan di SMU Katholik BTB Balige
Acara sosialisasi kali ini, DPD Batak Center Toba berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata & Budaya Kabupaten Toba, yang diwakili oleh Ibu Friska Hutagalung dan bapak Sinaga.
Sementara dari DPD Batak Center, hadir Bapak Parlin Sianipar (Penasehat); Tua Pangaribuan (Ketua); Tansiswo Siagian (Wakil Ketua): Harapan Sibarani (Sekretaris); serta Jekson Lumban Tobing (Humas).
Dihadiri sekitar 100 orang siswa siswi, didampingi oleh Bapak Pardosi dan Ibu Pardede, acara sosialisasi itu berjalan dengan baik dan diikuti dengan sangat antusias.
Sebelumnya, pada pagi hari, juga berlangsung Workshop Digitalisasi Aksara Batak di SMP Negeri 1 Balige, Kabupaten Toba.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Humbang Hasundutan yang diwakili oleh Erikson Sibuea, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Toba/perwakilan, Kepala Sekolah, Guru dan Siswa SMP 1 Balige, SMP 3 Balige, SMP 4 Balige.
Kepala SMP 1 Balige, Bapak Indra Saragih, sebagai tuan rumah menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan menyampaikan ucapan terimakasih kepada para mahasiswa dan juga dosen Fakultas Ilmu Budaya USU dan Batak Center Toba.
Tampil sebagai narasumber pada workshop ini yakni : Harapan Sibarani, S.S dan Drs. Jekmen Sinulingga, M.Hum, Kepala Program Studi Sastra Batak Universitas Sumatera Utara (USU)
Harapan Sibarani, S.S, menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih menekankan kepada pengenalan Aksara Batak kepada para siswa, sehingga mereka nantinya akan mencintai, memahami dan bangga menggunakan aksara tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
“Saat ini, banyak siswa yang tidak mengenal lagi bentuk "indung ( Ina) ni surat dan anak surat" dalam Aksara Batak Toba ini. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya pelestarian agar tidak punah, apalagi sekarang Aksara Batak ini sudah bisa diakses melalui Komputer/laptop dan telepon seluler. Kita berharap, anak-anak kita ini senang belajar menggunakan Aksara Batak di Laptop dan hp-nya, pun dalam percakapannya sehari-hari" jelas Harapan
Workshop ini merupakan salah satu upaya dan bentuk pelestarian dan pelindungan Aksara Batak. Sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan Kebudayaan, manuskrip Batak adalah salah satu dari Objek Pemajuan Kemajuan. Manuskrip Batak tersebut bertuliskan Aksara Batak pada media bambu, tulang, kertas, kulit kayu (Laklak) bahkan pada sebuah batu”. Sambung Harapan Sibarani.
Drs.Jekmen Sinulingga, M.Hum dalam paparan nya menjelaskan soal tehnik penulisan Aksara Batak Toba.
“Perlu kita informasikan kepada para siswa ini, tentang pemakaian indung surat dan anak surat, agar mereka dapat memahami, mengenal dan mencintai Aksara Batak tersebut" tutup Jekman Sinulingga. ( DNM )
