MANDAILING, SABTANEWS.COM – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Rantobi, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, semakin menunjukkan pola licik dan terorganisir. Berdasarkan temuan lapangan dan laporan masyarakat, aktivitas PETI diduga sengaja disamarkan pada siang hari seolah berhenti beroperasi, namun kembali digas pada malam hari dengan mengoperasikan alat berat tambang ilegal. Bendahara SATMA AMPI Madina, Muhammad Saleh, menegaskan bahwa PETI di Rantobi diduga dikuasai oleh seorang pemain bernama “Mukhlis”, yang beroperasi di lahan milik Haji “Daud”. Aktivitas tersebut juga diduga dikendalikan oleh seorang humas lapangan bernama “Fajar”, yang berperan mengondisikan situasi di lapangan. Pola siang berhenti–malam beroperasi ini memunculkan dugaan kuat adanya bekingan oknum aparat, sebab hingga kini aktivitas PETI masih terus berlangsung meski laporan masyarakat telah berulang kali disampaikan. “Ini adalah bentuk pengelabuan hukum yang nyata. Jika tidak a...
SABTANEWS COM - DAIRI - Pemerintah Kabupaten Dairi kembali melakukan Kunjungan Kasih Natal. Kali ini, Minggu 8 Desember 2024, Kuta Usang di Kecamatan Pegagan Hilir jadi tuan rumah penyelenggaraan tepatnya di Gereja GKPPD Kuta Usang.
Acara diawali dengan monitoring pelaksanaan pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan adminduk oleh Penjabat Bupati, Surung Charles Bantjin dan dilanjutkan dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta Jhonson Anakampun STh yang mengangkat tema "Marilah kita sekarang pergi ke Betlehem”, (Lukas 21:25-36).
Usai kebaktian, Pj Bupati mengajak seluruh jemaat GKPPD untuk turut serta berpartisipasi membangun gereja yang sudah lama berhenti melakukan aktifitas gerejawi ini.
"Informasi yang kita peroleh, kurang lebih 27 tahun gereja ini vakum (berhenti) melakukan pelayanan. Ini jadi tanggung jawab kita bersama, membangun kembali pelayanan demi kemuliaan nama Yesus Kristus Tuhan kita," kata Charles Bantjin.
Melihat kondisi bangunan gereja ini, kata Pj bupati, kita bisa jadikan gereja ini jadi situs budaya dan agama atau menjadilan gereja ini sebagai gereja inkluturasi yang memadukan ajaran gereja dengan budaya lokal.
"Kita perlu gali sejarah gereja ini, mulai dari sejarah terbentuknya yang diawali sebagai gereja HKBP Simerkata Pakpak, hingga menjadi GKPPD. Saya kira semua ini harus gayung bersambut," katanya menambahkan.
Terdapat paket bantuan sosial dari Dinas Sosial dan paket bantuan Natal dari Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yang diserahkan pada kegiatan ini yang berisi beras 5 kg, susu, gula pasir, dan minyak goreng 2 liter, yang diserahkan pada warga memerlukan, termasuk warga Lansia.
Hadir juga mendampingi Pj bupati, Plh Asisten Pemerintahan, Juliawan Rajagukguk, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, dr Henry Manik, Kepalas Dinas P3ap2kb Kabupaten Dairi, dr Ruspal Simarmata, Kepala Dinas Sosial Kab. Dairi, Agel Siregar, Kabid SMP, Adi Purba, Camat Pegagan Hilir, Tetap Lingga, para camat kecamatn lain, kepala desa se Kecamatan Pegagan hikir, pengurus gerja GKPPD dan tamu undangan lainnya. (Gandali)
Sejarah gereja nya tidak jelas asalny,kita yg tinggal dikuta usang bingung dengan gereja yg satu ini
BalasHapus