Langsung ke konten utama

Diduga Puskesmas Kandis Mall Praktek, Pasien Demam Didiagnosa TBC Ternyata Kanker Hati Dan Meninggal

SABTANEWS COM - SIAK - Puskesmas Kandis mendapat kecaman dari berbagai lapisan masyarakat Kecamatan Kandis, dimana sebelumnya diduga telah lakukan mall praktek hingga sebabkan pasien meninggal dunia. Dugaan mall praktek ini bermula ketika seorang pasien, warga Kelurahan Kandis Kota berkunjung untuk berobat dengan keluhan flu dan demam. "Awalnya Bapak berkunjung ke puskesmas disaat mengalami demam dan flu. Sesampainya di Puskesmas, kemudian di intruksikan untuk batuk dan diambil dahaknya. Setelah itu salah seorang dokter di puskesmas menyampaikan kalau bapak menderita TBC," ungkap Linda Pakpahan, kerabat Hotlin Sianturi, (pasien yang meninggal dunia, red), pada Jum'at, (10/10/25).  Melanjutkan keterangan Linda Pakpahan, "Sepulang dari Puskesmas Bapak mengkonsumsi obat yang diberikan namun berjalan dua bulan, kesehatan bapak semakin memburuk bahkan hingga mengalami kelumpuhan. Bapak kemudian kami bawa ke RS Eka Hospital, dan anehnya Bapak kemudian di diagno...

Diduga Puskesmas Kandis Mall Praktek, Pasien Demam Didiagnosa TBC Ternyata Kanker Hati Dan Meninggal

SABTANEWS COM - SIAK - Puskesmas Kandis mendapat kecaman dari berbagai lapisan masyarakat Kecamatan Kandis, dimana sebelumnya diduga telah lakukan mall praktek hingga sebabkan pasien meninggal dunia. Dugaan mall praktek ini bermula ketika seorang pasien, warga Kelurahan Kandis Kota berkunjung untuk berobat dengan keluhan flu dan demam.

"Awalnya Bapak berkunjung ke puskesmas disaat mengalami demam dan flu. Sesampainya di Puskesmas, kemudian di intruksikan untuk batuk dan diambil dahaknya. Setelah itu salah seorang dokter di puskesmas menyampaikan kalau bapak menderita TBC," ungkap Linda Pakpahan, kerabat Hotlin Sianturi, (pasien yang meninggal dunia, red), pada Jum'at, (10/10/25). 

Melanjutkan keterangan Linda Pakpahan,
"Sepulang dari Puskesmas Bapak mengkonsumsi obat yang diberikan namun berjalan dua bulan, kesehatan bapak semakin memburuk bahkan hingga mengalami kelumpuhan. Bapak kemudian kami bawa ke RS Eka Hospital, dan anehnya Bapak kemudian di diagnosa kanker hati dan dilarang untuk melanjutkan mengkonsumsi obat yang diberikan puskesmas Kandis," tambahnya.

Somido Simbolon, salah seorang kerabat pasien yang meninggal dunia itu di kesempatan yang sama juga menuturkan, bahwa pasien selama ini tidak pernah batuk sebagaimana pemahaman masyarakat awam tanda pasien menderita TBC, "Saya sendiri bingung kalau di vonis Puskesmas sebagai pasien TBC karena selama saya bersama dengan Almarhum, Almarhum sama sekali tidak pernah batuk. Terakhir almarhum hanya keluhkan sakit pinggang," ulasnya.

Kerabat Almarhum kini kembali menuai kerugian, dimana atas perbedaan hasil diagnosa Puskesmas dan RS Eka Hospital, kerabat Almarhum tidak bisa mengclaim asuransi. Di kesempatan yang sama, dr. Iin Cahyadi selaku Kapus Kandis, menegaskan bahwa hasil diagnosa RS Eka Hospital senada dengan hasil diagnosa Puskesmas.

"Hasil diagnosa RS Eka Hospital itu sebenarnya mendukung hasil dari diagnosa puskesmas. Silahkan saja bapak tanya pada dokter yang bapak kenal bilamana ragu akan penjelasan saya," sebut Kapus Kandis. 

Ketua Fraksi PDI Perjuangan buka suara
"Dalam waktu dekat kita akan memanggil Kadis Kesehatan untuk membuka dan memberikan penjelasan mendetail dan akurat terkait hal ini. Jangan sampai pihak Puskesmas asal saja sebutkan penyakit orang tanpa didasari hasil pemeriksaan yang bisa dipertanggungjawabkan. Gak masuk diakal saja orang sakit demam kemudian di vonis TBC hanya bermodalkan hasil pemeriksaan pada dahak, minum obat selama dua bulan malah kemudian lumpuh. Ini ada apa, gak bisa seperti ini donk. Jangan nyawa manusia dijadikan kelinci percobaan," ungkap Jhon Pangaribuan dengan nada kesal.

P.Hutagaol

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Gantung Diri di RSJ Tampan Diduga Petugas Jaga Lalai Mengontrol CCTV

PEKANBARU, SABTANEWS.COM  - Terkait meninggalnya pasien RSJ Tampan yang diduga gantung diri, pihak keluarga korban AN menduga adanya kelalain petugas sehingga pasien gantung diri, ungkap Fiil Kunto ( keluarha dekat almarhum Ahmad Nurhadi )  saat dijumpai untuk memberikan keterangan di Polresta Pekanbaru, Rabu (30/4/2025). "Dimana, berdasarkan rekaman cctv yang ditunjukan Kepolisian kepada kami adanya percobaan gantung diri adik kami tersebut sebanyak dua kali percobaan", ucap Fiil. "Berdasarkan jam di rekaman cctv, percobaan gantung diri pertama terjadi pada hari Jumat (25/4) dipukul 05.46 sore, tapi gagal bunuh dirinya, karena kain atau baju yang dipakai korban melorot. Kemudian diulang lagi mengikat dipukul 05.48 dan dipukul 05.50 barulah diilitan dilehar turun dan menggantung, kemudian dipukul 5.52 badan korban masih bergerak dan gantung diri tersebut dijendela", terang Fiil. "Dan dipukul 05.58 baru ditemukan gantung diri oleh 3 orang petugas dan dinyatakan ...

Ikut Meriahkan HBP ke-61, Sekda Rohul Hadir di Lapas Pasir Pangarayan

PASIR PANGARAYAN, SABTANEWS.COM  - Puncak Hari Bakti Pemasyarakatan (Hbp) ke 61 Tahun 2025 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasir Pangarayan berlangsung khidmat dan meriah pada Senin (28/4/2025). Kegiatan puncak ini dilaksanakan Tasyakuran secara serentak seluruh jajaran Pemasyarakatan Indonesia via zoom meeting. Hadir langsung di Lapas Pasir Pangarayan Bupati Rokan Hulu Anton,S.T.M.M yang diwakilkan Sekretaris Daerah M. Zaki,Ketua Dprd Rokan Hulu Hj Sumiartini, Kepala Kejaksaan Negeri Rokan Hulu, Ketua Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian, Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian,dan Kepala Kementerian Agama Rohul. Dalam sambutan nya via virtual Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyampaikan Enam puluh satu tahun Pemasyarakatan, bukan sekadar hitungan waktu. Ini juga setara dengan ribuan kisah pengabdian, ribuan pekik perjuangan dan tentunya kesediaan tanpa pamrih dari para petugas yang bekerja dalam sunyi, menjaga api pembinaan tetap menyala di tengah ge...

Kejati Riau Geledah Kantor Disdikbud Rohil, Usut Dugaan Korupsi DAK Rp40 Miliar

Serangkaian kegiatan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menggeledah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Bagansiapiapi, Rabu (30/4/2025). Langkah ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan rehabilitasi Sekolah Dasar (SD) tahun anggaran 2023. ROKAN HILIR, SABTANEWS.COM – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menggeledah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Bagansiapiapi, Rabu (30/4/2025). Langkah ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan rehabilitasi Sekolah Dasar (SD) tahun anggaran 2023. “Penggeledahan dilakukan oleh Tim Penyidik pada Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Riau,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Zikrullah. Dari penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah dokumen penting dan satu unit laptop yang diduga digunakan untuk menyusun rekapitulasi dana proyek. Data awal m...