Staf Khusus Menteri HAM RI Thomas Harming Suwarta mengajak seluruh wartawan di Indonesia untuk terlibat aktif dalam agenda besar Pembangunan HAM di Indonesia. Menurut Thomas, jurnalis tidak hanya menjadi pilar demokrasi tetapi juga menjadi pilar Hak Asasi Manusia. Hal tersebut disampaikan Thomas dalam seminar nasional bertajuk “Jurnalis dalam Perspektif Hak Asasi Manusia” dalam rangka Rapat Kerja Nasional Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Kamis (13/11). “Bangun peradaban HAM itu adalah tugas kita semua masyarakat Indonesia, lebih-lebih lagi wartawan karena mereka memiliki kekuatan luar biasa melalui tulisan atau reportase berita yang bisa memberi kesadaran pada masyarakat dan juga pemerintah tentunya. Bayangkan kalau media atau wartawan memiliki perspektif tentang Hak Asasi Manusia maka dengan sendirinya mereka memberi porsi besar pada isu-isu HAM dan pasti berdampak pada masyarakat,” ujar Thomas. Dikat...
SRAGEN, SABTANEWS.COM - Serma Sugiyo Babinsa Desa Banyurip Koramil 09/Sambungmacan Kodim 0725/Sragen melaksanakan kegiatan rutin yang penuh keakraban, yaitu "Ngopi Bareng" bersama warga di Rt 21 Desa Banyurip. Kegiatan ini bukan hanya sekedar minum kopi, tetapi juga menjadi wadah komunikasi yang efektif antara Babinsa dan masyarakat.
Dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan, Sugiyo mendengarkan aspirasi, keluhan, dan masukan dari warga terkait berbagai permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Diskusi hangat ini mencakup berbagai topik, mulai dari keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), kebersihan lingkungan, hingga masalah sosial lainnya.
Sugiyo mengajak warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak kriminalitas seperti pencurian, peredaran narkoba, dan tindakan vandalisme. "Mari kita jaga lingkungan kita bersama-sama. Laporkan segera kepada pihak berwajib jika melihat atau mendengar hal-hal yang mencurigakan," ujar Babinsa.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antar warga, meskipun berbeda suku, agama, atau pandangan politik. "Perbedaan adalah rahmat. Mari kita jadikan perbedaan ini sebagai kekuatan untuk membangun desa yang lebih baik," katanya.
Kegiatan "Ngopi Bareng" ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Babinsa dan warga, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan, kerukunan, dan ketertiban di lingkungan sekitar. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, diharapkan berbagai permasalahan di desa dapat diatasi bersama-sama.
"Kami akan terus melaksanakan kegiatan seperti ini secara rutin, karena kami percaya bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif." Pungkasnya.
(Agus Kemplu)
Komentar
Posting Komentar