SABTANEWS COM - PEKANBARU - Aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompok Masyarakat Riau Peduli Keadilan di depan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Riau, Jalan Cut Nyak Dien No.5, Sukajadi, Pekanbaru, Senin (13/10/2025), berlangsung tegang dan diwarnai insiden berdarah. Sejumlah peserta aksi terlihat mengalami luka di bagian kepala sebagai simbol kekecewaan mereka terhadap pemerintah atas dugaan praktik mafia tanah yang disebut semakin merajalela di Riau. Aksi ini dipimpin oleh Koordinator Aksi Jasril Rz dan Afifuddin, dengan Koordinator Lapangan Wisnu, serta diikuti puluhan masyarakat dan aktivis yang menamakan diri mereka sebagai Masyarakat Peduli Keadilan Provinsi Riau. Mereka menyatakan kekecewaan mendalam terhadap lembaga pertanahan dan penegak hukum yang dinilai gagal menindak tegas oknum pejabat yang terlibat dalam kasus dugaan pelanggaran hukum dan suap di lingkungan BPN. Dalam pernyataan sikapnya, massa menolak segala bentuk kompromi maupun kes...
DISEBUT ALIRAN SESAT OLEH MASYARAKAT DAN BANGUN REPLIKA KA'BAH DI PANGEAN KUANSING, BERBAGAI PIHAK MINTA HENTIKAN PEMBANGUNAN
Kuansing-- SABTANEWS.COM Warga Pangen Kabupaten Kuansing sempat dihebohkan dengan keberadaan sebuah aliran yang diduga sesat dan adanya bangunan kecil yg sedang tahap pembangunan dan disebut-sebut sebagai replika Ka'bah.
Pada tahun 2021 kelompok yang diketuai oleh warga inisial "S" mendirikan bangunan Ka’bah dan Bak yang diklaim air zam – zam pernah terjadi 3 tahun yang lalu namun telah di hentikan oleh Pemerintah desa dan masyarakat Kec. Pangean namun kelompok tersebut pada hari Senin tanggal 25 Maret 2024 melanjutkan kembali kegiatan pembangunan Ka’bah dan Bak yang diklaim air zam – zam tersebut.
Lokasi bangunan tersebut berada di Desa Koto Kecamatan Pangean Kabupaten Kuansing. Para pihak Kecamatan Pangean dan elemen masyarakat meminta agar pembangunan tersebut dihentikan guna meredam amarah warga ucap Aswadi Camat Pangean.
Selain itu, Kapolsek Pangean Akp Zulfariatno menyampaikan apabila dugaan adanya aliran sesat agar masyarakat membuat laporan kepada pihak Kepolisian dan diharapkan warga agar menjaga situasi tetap kondusif.
Disisi lain,Kades Koto dan Tokoh masyarakat Datuk Putiah Kenendy dan Datuk Pakomo Abdul Kadir meminta pemerintah melakukan tindakan dan meminta warga menahan amarah hingga menunggu keputusan dari Kemenag Kuansing.
*****
Komentar
Posting Komentar